Pengertian Penyebab dan Pengobatan Penyakit Jantung

Pengertian

Penyakit jantung merupakan kondisi jantung mengalami gangguan. Bentuk dari gangguan tersebut ada bermacam-macam, yaitu gangguan pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir.

Fungsi utama jantung yaitu memompa aliran darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Kemudian setelah semua organ dalam tubuh menggunakan oksigen dalam darah, darah yang kurang oksigen tersebut maka akan kembali ke jantung (atrium kanan), guna diteruskan ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Seelah darah memenuhi ventrikel kanan, katup trikuspid akan menutup dikarenakan untuk mencegah darah kembali ke atrium kanan. Kemudian, saat ventrikel kanan berkontraksi, darah oksigen tersebut akan keluar dari jantung melalui katup pulmonal dan arteri pulmonal.


Pengertian Penyebab dan Pengobatan Penyakit Jantung

Penyebab

Penyebab penyakit jantung sangat beragam, mulai dari masalah pada pembuluh darah jantung, irama jantung, hingga bawaan lahir. Berikut penyebab penyakit jantung berdasarkan jenisnya.

Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner terjadi karena jantung tidak cukup menerima darah yang kaya akan oksigen serta nutrisi. Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan pada pembuluh darah jantung (arteri) koroner.

Gangguan irama jantung

Gangguan irama jantung (aritmia) adalah irama jantung yang tidak normal. Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang mengatur irama jantung yang tidak berfungsi dengan baik yang mengakibatkan jantung dapat berdetak sangat cepat, sangat lambat, dan tidak beraturan.

Aritmia dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, seperti:

  • Diabetes.
  • Kelainan jantung saat lahir.
  • Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan.
  • Merokok.
  • Obat-obatan.
  • Penyakit katup jantung.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Penyalahgunaan NAPZA.
  • Stres.
  • Tekanan darah tinggi.


Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan pada proses perkembangan jantung saat bayi masih di dalam kandungan. Belum diketahui kenapa gangguan tersebut terjadi, namun diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut:


  • Riwayat kelainan jantung pada keluarga.
  • Penggunaan obat-obatan di masa kehamilan
  • Infeksi virus pada trimester pertama kehamilan.
  • Kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA di masa kehamilan.
  • Diabetes.

Kardiomiopati

Penyakit jantung juga bisa disebabkan oleh kardiomiopati, yaitu dimana kondisi otot jantung yang tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kardiomiopati sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan gagal jantung hingga denyut jantung mendadak berhenti.

Infeksi jantung

Penyakit jantung juga dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada lapisan dalam jantung (endokardium), otot jantung (miokardium), atau pada membran yang melapisi jantung (perikardium). Beberapa contoh penyakit jantung akibat infeksi adalah endokarditis, miokarditis, dan perikarditis.

Infeksi jantung dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau jamur. Pemicu penyakit ini juga bervariasi, di antaranya AIDS, gagal ginjal, lupus, atau cedera pada jantung akibat kecelakaan.

Penyakit katup jantung

Sebagaimana namanya, penyakit katup jantung ditandai dengan kerusakan pada katup jantung. Kerusakan katup dapat dikarenakan oleh penyempitan (stenosis) atau kebocoran (insufisiensi atau regurgitasi).

Penyakit katup jantung dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti demam rematik, endokarditis yang disebabkan oleh infeksi, gangguan pada jaringan ikat, atau kelainan sejak lahir.

Faktor Risiko Penyakit Jantung

Penyakit jantung dapat dialami oleh siapa saja. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya adalah:

Usia. Bertambahnya usia meningkatkan risiko otot jantung melemah dan menebal.

Jenis kelamin. Pria lebih berisiko terserang penyakit jantung dibanding wanita. Akan tetapi, risiko terserang penyakit ini akan meningkat pada wanita setelah masa menopause.

Riwayat keluarga. Risiko seseorang untuk menderita penyakit jantung juga tinggi apabila memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. Terutama, bila memiliki ayah atau saudara laki-laki yang terserang penyakit jantung sebelum usia 55 tahun. Atau dalam kasus lain, memiliki ibu atau saudara perempuan yang didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 65 tahun.

Rokok. Kandungan nikotin dan karbonmonoksida dalam asap rokok dapat menyempitkan pembuluh darah dan merusak lapisan dalam jantung. Oleh sebab itu, serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok.

Terapi kanker. Penggunaan obat yaitu kemoterapi serta radioterapi dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

Pola makan buruk. Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, garam, dan kolesterol berkontribusi pada penyakit jantung.

Hipertensi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali akan memicu penebalan pada pembuluh darah, sehingga mempersempit aliran darah.

Kadar kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi bisa mengakibatkan tumbuhnya timbunan plak pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis.

Kurang menjaga kebersihan diri. Tidak rutin mencuci tangan serta menyikat gigi, dapat memicu bakteri juga virus masuk ke dalam tubuh dan memicu terjadinya infeksi jantung.

Selain sejumlah faktor di atas, kurang aktivitas, stres yang tidak ditangani dengan baik, serta kondisi medis seperti diabetes atau obesitas, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung

Pengobatan

Pada umumnya, metode pengobatan penyakit jantung meliputi:
Perubahan gaya hidup. Melakukan pola hidup sehat dapat mencegah penyakit jantung makin memburuk. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan melakukan olahraga ringan setiap sehari secara rutin, mengonsumsi makanan rendah lemak serta rendah sodium, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi minuman beralkohol.

Obat-obatan. Obat yang dikonsumsi guna mengobati penyakit jantung tergantung kepada jenis penyakit jantung itu sendiri. Beberapa golongan obat yang secara umum dianjurkan dalam pengobatan penyakit jantung, antara lain:

ACE inhibitor – berfungsi menghambat tubuh menghasilkan angiotensin sehingga menurunkan tekanan darah. Contohnya captopril dan ramipril.

Angiotensin II receptor blockers – bekerja dengan menghambat efek angiotensin sehingga menurunkan tekanan darah. Contohnya losartan.

Antikoagulan – berfungsi mencegah penggumpalan darah dengan menghambat kerja faktor pembekuan darah. Contohnya, heparin dan warfarin.

Antiplatelet – Sama halnya dengan antikoagulan, antiplatelet berfungsi mencegah terbentuknya gumpalan darah dengan cara yang berbeda. Contohnya, aspirin dan clopidrogel.

Antagonis kalsium – bekerja dengan mengatur kadar kalsium yang masuk ke otot jantung dan pembuluh darah, sehingga melebarkan pembuluh darh. Contohnya amlodipine dan nifedipine.
Penurun kolesterol – berfungsi meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Contohnya atorvastatin.

Obat digitalis – bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium pada sel jantung, sehingga meningkatkan pompa jantung. Contohnya, digoxin.

Nitrat – berfungsi melebarkan pembuluh darah. Contohnya, nitrogliserin dan isosorbide dinitrate.

Prosedur Medis. Pada beberapa kasus, dokter akan menjalankan prosedur bedah, agar kondisi pasien tidak semakin memburuk. Sebagai contoh, bila arteri pasien hampir atau sudah tertutup seluruhnya, dokter akan memasang stent atau ring ke arteri, agar aliran darah pasien kembali normal. Prosedur yang digunakan yaitu tergantung kepada jenis penyakit jantung dan tingkat kerusakan jantung yang dialami pasien. Prosedur lain yang sering dilakukan adalah operasi bypass jantung. Prosedur operasi ini dilakukan dengan mencangkok pembuluh darah lain, sehingga aliran darah melewati pembuluh darah yang baru tersebut.

Artikel Terkait